Jumat, 11 Juli 2014

ABSTRAKSI RAJAMUNI 102.3

LAHIR di kalangan keluarga yang sederhana , dan era musik pop dan rock semakin bermunculan di sela-sela aktifitas entertainment yang di gelutinya, tak lantas membuat seorang Cak Pendik tergila-gila dengan jenis musik moderen yang industrial seperti itu. Yang terjadi justru sebaliknya, Cak Pendik mencintai musik etnik seperti gendhing, kerawitan dan campursari yang berakar dari tradisi Jawa. Cak pendik, seperti pengakuannya,  memang bukan seniman yang tahu teknis bermain musik, "Tapi dengan naluri  saya bisa merasakan apakah musik itu sedang disukai masyarakat atau tidak.”
Kedekatan Cak Pendik dengan tradisi karena kultur atau karena tuntutan profesi sebagai penyiar radio dan televise serta talent lawakananya, maka Cak Pendik adalah seorang seniman yang menjadi mengarsitek dirinya bukan di zona lokalan saja, tapi bahkan sudah sampai nasional.
Terbukti dengan kepiawaiannya, kini Cak Pendik merintis radio jawa komunitas yakni “RAJA MUNI”,  radio yang membawakan program atas ketradisionalan etnik jawa mulai dari script penayangan pembawa acaranya sampai dengan program acara serta musikalitasnya.
Dengan apresiasi ini Cak pendik pun cuma berujar "Saya sangat bangga dan bersyukur mereka (industri radio nasional) mau melihat kesenian tradisi, bahwa musik tradisi Jawa dinilai lebih oleh mereka,"

Rabu, 11 Juli 2012

RANTAI BUDAYA RAJA MUNI









Kekayaan Nusantara yang melimpah ruah merupakan anugerah sang pencipta kepada bangsa ini. Sumber daya Alam yang begitu kaya hingga kebudayaan yang sangat beranekaragam, dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Namun, Kita kadang tidak menyadarinya bahwa Limpahan Kekayaan Nusantara tersebut merupakan sebuah titipan agar kita menjaganya untuk disampaikan kembali ke pada generasi berikutnya, agar mereka mengenal pendahulunya, agar mereka Belajar dari Pendahulunya, agar mereka menjaganya kembali untuk generasi sesudahnya, agar Mata rantai ini tidak hilang.

Kita tidak pandai dalam menjaganya kurang arif dalam merawatnya, hingga satu persatu semua itu hanya tinggal dalam catatan sejarah. maka tak salah jika ada orang (negara) lain yang peduli (red: mengklaim), yang mengakuinya (red: mencuri). 
Lalu apa yang bisa kita perbuat?

Mungkinkah kita bijaksana,Menjaga yang masih ada dan membujuk kembali kepada yang sudah pergi. jika tidak mampu, segeralah dalam catatan wasiat kita, menuliskan kata 'maaf' untuk generasi mendatang.


Berkenaan dengan potensi kenusantaraan dari para leluhur, terdapat dua jenis yaitu heritage (warisan) dan tradition (tradisi). kita diwajibkan menjaga heritage dan merawatnya agar tetap utuh sesuai dengan tujuan keberadaannya. tradisi adalah sesuatu yang diturunkan dari generasi ke generasi untuk dapat diubah-ingsut menyesuaikan perkembangan jaman. tradisi yang di-kaku-kan menjadi warisan hampir pasti akan dijauhi generasi yang sudah berubah peradabannya. mengenai pematenan kekayaan nusantara selayaknya kita juga waspada dan segera mendorong pemerintah untuk segera melakukan pematenan pula. namun demikian yang lebih penting bahwa kita sendirilah yang perlu terlebih dahulu mengakui bahwa yang dipatenkan itu sangat bernilai bagi kita dan generasi selanjutnya.

Rabu, 03 Agustus 2011

Rajamuni dalam Budaya Indonesia

Tingkat karifan lokal, pola pikir, tingkah laku, dan tradisi budaya selalu menjadi pegangan hidup dalam kehidupan manusia. Hal ini tidak ubahnya perputaran bumi yang selalu berganti sejalan dengan garis edamya. Bagitu pula dengan pemikiran manusia, selalu memunculkan inspirasi baru yang ada di Rajamuni 102.3 FM, menciptakan pembahan dan pembaharuan yang sinergis antara perkembangan zaman dan pola hidup manusia. Tentu juga tidak lepas dengan kemajuan perkembangan pemikiran manusia yang di hasilkan dari sebuah cipta, karya, dan karsa yang dapat memberikan dampak legitimasi terhadap masyarakat, atas tipologi keharmunisan dan sejahtera.
Sejalan dengan perkembangan pola pikir manusia di era globalisasi dan modernisasi, kebudayaan Jawa kini meski terus diperberkembangkan, hal ini supaya tak lepas dari anak cucu kita. Kabudayaan ini memberikan dampak yang sangat luas pengaruhnya terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bemegara yang memiliki adat istiadat yang kental. Dengan sifat kentalnya itu, Jawa berkembang sesuai dengan selera masyara katnya. Hal ini membawa Rajamuni 102.3 FM dengan gending jawa dan campursari, yang pada awalnya berada dirumah-rumah penduduk, kini mampu menembus dunia budaya, dengan ciri khasnya membahana.

Bagaimana untuk menjaga budaya, mambawanya ke arah kelestarian, rajamuni memberikan respon sederhana sebagai berikut:


  1. Dengan adanya wahana spiritual yang kita miliki, mempraktekan kekayaan budaya yang lebih intent menjadikan kebanggaan tersendiri.
  2. Pelajari secara mendalam. Tetap akrab dengan tradisi, ritual, dan hari-hari besar di warna budaya purlu kiranya disebarkan kepada generasi penerus.
  3. Pastikan tradisi dan cerita dicatat dalam buku-buku sehingga mereka dapat dipelajari, diingat, dipraktekkan, dan diturunkan dari generasi ke generasi.
  4. Kompilasi buku-buku, lagu, dan cerita, dan dengan terjemahan, dan membuat mereka tersedia untuk semua orang.
  5. Berkumpul bersama secara teratur, dan mendukung satu sama lain.
  6. Merayakan dan menikmati budaya yang kita miliki, dan mengetahui dan mendiskusikan arti dari makna budaya sehingga kekayaan tidak hilang, dan bersedia untuk berbagi keindahan dan kegembiraan budaya dengan semua orang lain.
  7. Dengan cara yang ramah, mendorong rekan semuanya, menjadikan  Anda tahu atas makna berpartisipasi sebagai dasar dari komunitas bersatu guna melestarikan budaya.
  8. Mengenali kebutuhan untuk bersikap pro-aktif dalam bekerja untuk menjaga  budaya. Bergabung atau membentuk paguyupan yang membantu mempertahankan dan melindungi budaya kita.
  9. Membangun sarana budaya yang akan membantu untuk menyadari nilai warisan budaya.
  10. Guyup bersama-sama dalam paguyupan budaya masing-masing secara teratur untuk berpartisipasi dan mendiskusikan budaya, dan mengembangkan cara-cara membelanya, terutama ketika sedang diserang atau diancam oleh sebuah konversi yang berada di bawah pengaruh asing yang nantinya hal tersebut bisa mengikis budaya lokal.
  11. Juga mengenali kebutuhan untuk harmoni sejati dan kesatuan, dan tahu bahwa  budaya tidak menciptakan ketidakharmonisan dengan membagi orang ke dalam lingkup tertentu karena mengikuti agama yang berbeda atau tradisi spiritual. 
  12. Juga harus ada kedewasaan untuk menyeimbangkan tradisi lama dengan pemikiran-pemikiran baru.
  13. Mulai aktifitas bersekolah sendiri. Menulis atau mengkompilasi buku panduan guru tentang cara-cara untuk mengajar anak-anak dan lain-lain budaya. Dengan cara ini, budaya tersebut akan lebih dipertahankan dan di wariskan dari generasi ke generasi.
  14. pelajari untuk menggunakan dan mengkontrol media untuk membela terhadap kesalahpahaman budaya. Jadilah siap dan belajar bagaimana untuk mendirikan stasiun radio, atau acara radio dan televisi dan program untuk menyiarkan apa yang menarik bagai masyarakat, bersama dengan pengetahuan budaya yang menarik bagi semua orang. Kita mungkin akan terkejut betapa banyak orang yang menjadi pendengar biasa, atau bagaimana kita menjadi hubungan antara kalayak dan tradisi pribumi. Ini adalah cara yang kuat untuk menyajikan konsepsi yang benar dan pemahaman tentang budaya.
  15. Semuanya dan rekan dari budaya adat harus menjadi lebih bersatu dengan cara ini, dan menunjukan persatuan budaya, juga harus mengambil sikap pada isu-isu penting bersama-sama. Jika budaya pernah bisa benar-banar kokoh sampai generasi penerus, maka akan menjadi kekuatan yang bisa mengubah dunia, dan menjaga budaya sebagai tanah air dari suatu tradisi yang dinamis dan berkembang.